Kabupaten Tangerang | wartakum7.com, – Audiensi antara LSM Komando dan Kepala Desa Bonisari Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, berakhir ricuh hingga terjadi dugaan pemukulan. Insiden tersebut kini berbuntut laporan ke Polres Metro Tangerang Kota. Rabu 4/6/2025
Audiensi digelar di Kantor Desa Bonisari, dihadiri oleh Kepala Desa H. Mulyadi, jajaran perangkat desa, Sekretaris Desa, Ketua BPD Wendi, perwakilan LSM Komando, serta sejumlah awak media.
Ketua BPD Wendi membuka audiensi dengan mempersilakan LSM dan media menyampaikan maksud serta pertanyaan mereka. Wakil Ketua Umum LSM Komando, Jaya Sumirat, mengawali diskusi dengan menanyakan transparansi penggunaan anggaran sebesar Rp111 juta untuk program ketahanan pangan, khususnya pengadaan ternak kambing.
“Kami hanya ingin tahu, sebagai perwakilan masyarakat, bagaimana realisasi dana desa itu. Berapa jumlah kambing yang dibeli dan di mana lokasi kandangnya,” ujar Jaya.
Namun, menurut Jaya, Kepala Desa H. Mulyadi merespons pertanyaan tersebut dengan emosi dan memotong pembicaraan. “Beliau mengatakan percuma dijelaskan dan hanya membuang tenaga,” tambahnya.
Ketegangan memuncak ketika anggota LSM Komando lainnya, M. Insani Bayhaqi, mempertanyakan dugaan pemalsuan data pegawai desa atas nama Muhammad Jaka, yang menurut mereka tidak pernah bekerja sebagai Kaur Kesra. Menurut saksi, saat itu H. Mulyadi terpancing emosi dan mengeluarkan kata-kata kasar.
“Kepala desa mengatakan ‘anjing lo’ kepada kami,” ujar Insani.
Situasi pun tak terkendali. Jaya Sumirat mengklaim telah dipukul oleh Kepala Desa, sementara Insani menyatakan dirinya terkena pukulan kursi besi oleh anak Kepala Desa. Bentrokan fisik itu membuat LSM Komando melaporkan insiden tersebut secara resmi ke Polres Metro Tangerang Kota.
“Kami merasa sebagai kontrol sosial, kami justru menjadi korban kekerasan. Kami berharap pihak kepolisian dapat bersikap netral dan profesional dalam menangani kasus ini,” tutup Jaya
Tommy & Team