Daerah
Beranda / Daerah / 12 Dewa-Dewi Diarak Dari Maha Vihara ke Candi Untuk Peringatan Hari Raya Waisak Tahun 2569 BE/2025

12 Dewa-Dewi Diarak Dari Maha Vihara ke Candi Untuk Peringatan Hari Raya Waisak Tahun 2569 BE/2025

Spread the love

 

Mojokerto,  wartakum7.com. – Sebuah perayaan monumental dalam rangka Hari Raya Waisak 2569 BE/2025 digelar meriah di kawasan Maha Vihara Majapahit, Trowulan, Kabupaten Mojokerto pada Minggu (25/5/2025). Acara bertajuk “Kirab Budaya – Buddha Meets the Gods & Dharmasenti Waisak/Sonnipata” ini merupakan kolaborasi perdana lintas budaya yang dihadirkan oleh Keluarga Buddhayana Indonesia Provinsi Jawa Timur.

 

Kegiatan tersebut menjadi momen bersejarah karena untuk pertama kalinya kirab budaya Waisak diadakan di Indonesia dengan rute mengarak 12 Dewa-Dewi menuju Candi Brahu, situs peninggalan Hindu-Buddha yang terletak tak jauh dari Maha Vihara. Rute kirab menempuh perjalanan sejauh 4 kilometer pulang-pergi dari Patung Buddha Tidur menuju ke Candi Brahu.

 

Polresta Cirebon Tertibkan Premanisme, Parkir Liar, dan Pak Ogah: 35 Orang Diamankan

Ketut Panji Budiawan SH SAg, selaku Pembimbing Masyarakat Buddha dari Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur,  memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya acara ini.

 

“Hari ini secara pribadi dan kelembagaan, saya merasa sangat bersyukur dan berterima kasih. Perayaan ini memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Buddha, dan saya menyaksikan langsung bagaimana masyarakat begitu antusias dan berbondong-bondong baik dari masyarakat Desa Bejijong maupun dari luar desa dan juga dari luar kota  menyaksikan acara ini kegiatan yang sangat luar biasa dan perlu diapresiasi,” ujarnya.

 

Sementara itu, Rudy Budiman, Ketua Yayasan Lumbini, menyampaikan bahwa kirab ini merupakan bagian dari rangkaian acara peringatan Waisak tahun ini dan juga pertama kali di adakan dan dihadir 13 kelompok Buddha/Klenteng dari Jawa Timur dan ada 1000 orang lebih umat Buddha yang datang.

Dua Narapidana Terorisme Lapas Kotaagung Bebas, Aktif Jalani Program Deradikalisasi dan Berikrar NKRI 

 

“Kalau boleh disebut, ini adalah salah satu puncak dari peringatan Waisak. Kami mengundang berbagai kelompok budaya dari berbagai daerah di Jawa Timur. Meski semula hanya direncanakan 10 kelompok, ternyata ada 13 yang ikut serta,” ungkapnya.

Candra, selaku Ketua Panitia, menjelaskan bahwa kirab budaya ini menggabungkan unsur-unsur kepercayaan, budaya lokal, dan spiritualitas Buddhis.

 

Kodim 0815/Mojokerto Gelar Kegiatan Sisrendal Binter TA 2025, Perkuat Sinergi TNI dan Pemerintah Daerah

“Ini kolaborasi budaya pertama kalinya yang melibatkan unsur Buddha, kelenteng, dan warisan lokal seperti Candi Brahu. Peserta berasal dari berbagai daerah seperti Pamekasan, Banyuwangi, Jember Surabaya, Sidoarjo, Malang, Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Madiun,  hingga Reog dari Ponorogo. Harapannya, tahun depan acara ini bisa digelar lagi dengan lebih meriah,” tuturnya.

 

Acara ini diharapkan tidak hanya menjadi peringatan religius, namun juga sebagai sarana mempererat kerukunan umat beragama serta pelestarian budaya lokal yang selaras dengan nilai-nilai spirituali Budha dan untuk acara peringatan Waisak seperti ini akan di laksanakan setiap tahun

 

Turut hadir pula  Raja-raja dari berbagai daerah yang ada di Indonesia, Bupati Mojokerto diwakili Sekda Kabupaten Mojokerto, Dandim 0815 Mojokerto diwakili Kasdim 0815 Mojokerto, Kapolsek Trowulan, Danramil Trowulan, Kepala Desa Bejijong dan para undangan baik dari kepercayaan maupun dari umat Buddha yang ada di Jawa Timur. ( END ).