Banten | Wartakum7.com – Menyikapi viral nya tuduhan yang di sampaikan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo – Gibran bahwa agenda membagikan selebaran soal pelanggaran HAM oleh mahasiswa adalah upaya penggagalan pemilu tahun 2024. Namun tuduhan TKN itu justru di bantah Aliansi Mahasiswa Banten.
Dikatakan Sandi selaku Jubir Aliansi Mahasiswa Banten, Sungguh sangat miris dan sangat merusak nilai-nilai demokratis.Tercium sangat menyengat bahwa hari ini kekuasaan sudah mulai menggunakan cara cara mengancam
untuk melemahkan gerakan mahasiswa di negeri ini, diungkap dalam press release nya, Selasa (16/1/24).
Jika bicara isi selebaran yang kita bagikan itu semua adalah berisi fakta karena kami menghimpun
sumber informasi yang menurut kami bisa di percaya lalu kami tuangkan kedalam bentuk tulisan/selebaran.
Kemudian pada tanggal 11 januari 2024 hari kamis sejumlah 899 kampus se-Indonesia mengadakan agenda membagikan selebaran soal pelanggaran HAM masa lalu di negeri ini yang menimpa mahasiswa, katanya.
Kita tau pra serta pasca reformasi banyak korban dari aktivis mahasiswa yang berjuang di jalan untuk
memperjuangkan reformasi. Ada 13 aktivis hilang yang hingga saat ini belum di temukan lalu ada banyak kekerasan serta penghilangan paksa di zaman itu.
Dengan mengingat hal kelam itu kemudian kami berinisiatif membagikan selebaran yang isinya kami
kutip dari berbagai media nasional soal pelanggaran HAM masa lalu, betul bahwa ada salah satu capres
dalam selebaran tersebut. Tapi kami tegaskan kami tidak mendukung capres manapun tujuan kami membagikan selebaran hanya sebagai upaya merawat ingatan tragedi kelam masa lalu agar kedepan tidak terjadi hal serupa, tentu kita semua tidak ingin kelamnya masa lalu pembataian hingga penghilangan paksa terjadi lagi.
Mirisnya setelah agenda membagikan selebaran itu selesai tidak lama ramai di media sosial dan di berita – berita nasional TKN Prabowo Gibran menuduh kami mahasiswa berupaya menggagalkan pemilu dan negative campaign, yang menurut kami itu tuduhan yang sangat tidak mendasar sama sekali. Jikapun tidak sepakat ya lawan dengan data jangan kemudian malah berniat mengkriminalisasi
inisiatif mahasiswa yang cinta sejarah dan peduli terhadap masa depan negeri ini. Dalam demokrasi justru reaksi elite politik seperti ini sangat menciderai dan merusak tatanan demokrasi yang sudah kita bangun dan sudah di perjuangkan sejak lama.
Berbicara pelanggaran ham berat pun mengutip dari Kompas.com Prabowo sendiri mengakui itu saat
di tanya Budiman Sudjatmiko yang hari ini menjadi tim suksesnya, (Prabowo bilang) ‘Yang saya ambil sudah kembali semua. Saya kembalikan semua. Saya tidak tahu kenapa sebagian tidak pernah
kembali ke rumah. Tapi yang saya ambil saya sudah lepaskan semua’. Itu pengakuannya,” tutur dia.
jika kita gunakan nalar yang sehat pertama kalimat ini menjadi bukti bahwa betul Prabowo terlibat dalam penculikan aktivis/pejuang reformasi di zamannya, yang kedua tidak mungkin saat itu Prabowo sebagai Danjen Kopassus tidak tau nasib mereka yang hilang. Dalam hal ini jikapun tidak sepaham dengan data atau tulisan yang kami buat kami mahasiswa indonesia menantang pak Prabowo Subianto untuk berdiskusi atau berdebat tentang terlibat atau tidaknya Prabowo dalam peristiwa kelam masa lalu.
Karena hingga tulisan di buat kami masih meyakin apa yang kami tuangkan dalam selebaran ACHTUNG
itu adalah kebenaran. Lalu TKN Prabowo pun menuduh kami melakukan negative campaign yang jelas itu keliru. Mengapa
demikian karena yang kami tulis adalah kutipan yang kami himpun dari berbagai media nasional yang membahas pelanggaran ham masa lalu. Kami di ancam dengan UU no 7 2017 pasal 280, dalam hal ini jelas BAWASLU tidak mampu membedakan mana gerakan moral dan mana negative campaign. Karena kami tidak pernah menghimbau atau mengajak siapapun memilih salah satu capres yang saat ini berkontestasi. Lagi lagi jika tidak bersepakat atau bersepaham kami mahasiswa banten mengundang Prabowo Subianto berdiskusi atau berdebat menyoal pelanggaran ham berat masa lalu.
Dalam hal ini kami mahasiswa banten sangat kecewa dan sangat menyayangkan sikap TKN Prabowo
menuduh kami mahasiswa ingin menggagalkan pemilu, malah kami sangat mendukung pemilu yang
damai dan netral. Kemudian sikap TKN Prabowo itu semakin meyakinkan kami untuk terus berjuang dan bergerak karena semakin kami di batasi semakin dekat apa yang kami sampaikan dengan
kebenaran. Ungkapnya.
Bukan hanya itu bahkan Aliansi Mahasiswa Banten juga, Mengajak agar Prabowo Berdebat Soal Pelanggaran HAM Masa Lalu, Menciptakan Pemilu Damai dan Netral dan Kembalikan 13 Aktivis yang Hilang.
(*)