Tangkal DBD Koramil Ngoro Gandeng PKM Lakukan Ini

Spread the love

Mojokerto | Wartakum7.com – Koramil 0815/12 Ngoro Kodim 0815/Mojokerto menugaskan para Babinsa melakukan pemberantasan sarang  nyamuk diwilayah Desa Purwojati, Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto,  Jawa Timur, Rabu (09/02/2022).

Pantauan dilapangan,  pemberantasan sarang nyamuk Aedes Aegipty penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD) ini, menggunakan pengasapan atau fogging. Terpantau kegiatan ini dilakukan Babinsa Koramil Ngoro Pelda Budi Sukarno dan Babinsa setempat Serka Abdul Manan bersama enam Petugas Fogging dari Dinkes Kabupaten Mojokerto, dan dipantau langsung Kades Purwojati Sugeng Hariyanto dan Bidan Desa setempat, Wiwit Mustikowati,  A.Md., Keb.

Dikatakan Pelda Budi Sukarno, pengasapan ini berlangsung di tiga dusun wilayah Desa Purwojati, yakni Dusun Polaman, Dusun Simo dan Dusun Sukojati. “Hal (fogging) ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mengendalikan dan memberantas sarang nyamuk khususnya jenis nyamuk penyebab DBD”, tukasnya.

Masih dalam rangkaian kegiatan ini, Babinsa bersama Kades, Nakes, dan Bidan Desa juga menghimbau warga untuk menjaga kebersihan lingkungan,  menghindari adanya genangan air disekitar rumah atau pekarangan,  karena akan menjadi tempat berkembangbiak nyamuk.

Mengingat nyamuk aedes aegypti bisa berkembangbiak diair bersih, maka kita harus rutin membersihkan atau menguras bak mandi rumah, tempat penampungan air hujan, dan lain-lain. “Inipun bisa dilakukan dengan menaburkan serbuk abate pada bak mandi dan tandon air”, jelasnya.

Sementara itu, Danramil 0815/12 Kapten Inf Heru Widodo Cahyono Putro,   mengatakan, pihak Koramil bekerjasama dengan UPT Puskesmas Dinkes, Kades dan Bidan Desa, melakukan upaya pencegahan DBD dengan cara pengasapan (fogging) ditempat-tempat yang digunakan nyamuk berkembak biak. Selain fogging, upaya lainnya bisa dilakukan melalui menaburkan serbuk abate pada bak  mandi dan tandon penampungan air, maupun tempat lainnya.

Lebih lanjut dikatakannya, tujuan dari kegiatan ini untuk mengurangi populasi nyamuk sehingga resiko penularan penyakit  melalui gigitan nyamuk dapat ditekan secara minimal. “Dengan upaya pencegahan ini, diharapkan tidak ada warga yang terpapar DBD atau paling tidak bisa meminimalisir”, tutupnya.

Sekedar informasi, pencegahan DBD juga bisa dilakukan melalui gerakan 3M Plus yaitu menguras bak dan tempat penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, mengubur dan/atau memanfaatkan kembali barang-barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, tidur menggunakan kelambu, dan menyalakan obat nyamuk agar terhindar dari gigitan nyamuk. ( Pendim 0815/Mjk/Endang )..