Mojokerto, wartakum7.com. –
Pemkab Mojokerto memperingati Hari Jadi yang Ke-732 menggelar malam tasyakuran dengan serentak penuh nikmat dan khusuk di Pendopo Graha Maja Tama, kamis malam ( 8/5 ). Acara ini di hadir oleh Bupati Mojokerto bersama Istri, Wakil Bupati bersama Istri, Sekda Kabupaten Mojokerto, Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto, Asisten Kabupaten Mojokerto, Staf Ahli Kabupaten Mojokerto, Kapolres Mojokerto, Kapolresta Mojokerto, Kodim 0815 Mojokerto, Kepala Pengadilan Mojokerto, Kepala Kejaksaan Mojokerto, Ketua MUI Mojokerto, Kepala Rumah Sakit dan kepala OPD Mojokerto. Sedangkan untuk yang secara online Camat se-kabupaten Mojokerto dan Kelapa Desa dan Lurah se-kabupaten Mojokerto.
Dalam laporan pembuka, Asisten Administrasi Umum Sekda Mojokerto, Drs. Siswadi M.M., menjelaskan bahwa hari Hari Jadi Mojokerto ditetapkan berdasarkan SK DPRD dan SK Bupati tahun 1993, yang menetapkan pada tanggal 9 Mei sebagai hari lahirnya Kabupaten Mojokerto. Dan untuk tahun ini peringatan hari Jadi Kabupaten Mojokerto digelar berdasarkan SK Bupati Nomor 63 Tahun 2025, yang bertujuan untuk membentuk panitia resmi perayaan.
Siswandi menyebutkan bahwa peringatan kali ini bukan sekedar seremoni, tetapi juga bagian dari upaya memperkuat digitalisasi layanan publik mulai dari tingkat desa dan kelurahan.
“Ini menjadi langkah awal menuju sistem digitalisasi berbasis empat pilar : Infrastruktur, SDM, Literasi digital dan keamanan informasi,” dalam sambutannya.
Jumlah total nasi tumpeng tersebut disesuaikan dengan peringatan hari jadi Bumi Majapahit yang ke-732 tahun pada 9 Mei 2025. Malam tasyakuran dengan tajuk ‘Kenduri Tumpeng’ tersebut merupakan wujud dari besarnya semangat masyarakat Kabupaten Mojokerto dalam bergotong royong demi menjaga kebersamaan dan persaudaraan. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra pada sambutannya.
Bupati Mojokerto juga meminta kepada semua elemen masyarakat bersatu kembali setelah kita ada perbedaan pendapat tentang pelaksanaan dalam Pilpres, Pileg dan pilkada kita tidak boleh memecah belah. Justru kita harus bersatu yang akan menjadi kuat untuk membangun Kabupaten Mojokerto ke depannya,” tegasnya.
“Beliau juga menambahkan, “Ketika kita bersatu, kita menjadi kuat, perpecahan kita membawa kerugian.”
Bupati yang kerap disapa Gus Barra itu juga mengutarakan apresiasinya kepada para pihak yang telah turut membantu membangun dan menjaga kondusifitas Kabupaten Mojokerto, baik itu para jajaran pimpinan secara horizontal, maupun anggota dewan, aparatur pemerintah, tokoh masyarakat, alim ulama, cendekiawan, serta seluruh elemen masyarakat lain yang berkontribusi. Tentunya sinergitas positif ini akan selalu diperlukan kedepannya untuk mempertahankan atau bahkan membangun Kabupaten Mojokerto agar semakin maju, adil, dan makmur.
“Terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak serta seluruh elemen masyarakat yang berkontribusi membangun (Kabupaten) Mojokerto dengan caranya masing-masing, dan mendorong terbangunnya suasana kondusif di Kabupaten Mojokerto Full of Majapahit Greatness,” ucapnya. ( END/ADV ).