Ketum Dharma Pertiwi Pusat Datang ke Kabupaten Mojokerto, Bawa Misi Cegah Stunting

Spread the love

Mojokerto,wartakum7.com – Istri Jenderal TNI Andika Perkasa selaku Ketua Umum Dharma Pertiwi Pusat , Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati atau yang akrab disapa Hetty Andika Perkasa melakukan kunjungan ke Provinsi Jawa Timur, Kamis (1/9/2022).

Kunjungan ini merupakan dalam rangka Road Show Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Jawa Timur. Kali ini Hetty Andika Perkasa melakukan road show ke Pendopo Agung, Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

Sampai di Pendopo Agung Hetty Andika Perkasa menyapa 90 Baduta ( balita usia di bawah 2 tahun ) dan 60 ibu hamil, kemudian demo memasak gizi seimbang untuk pencegahan stunting.
Dalam kesempatan itu juga, Hetty Andika Perkasa juga melakukan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bernutrisi secara simbolis kepada 10 orang perwakilan ibu hamil dan 10 orang perwakilan baduta dan juga ada 180 paket sembako di berikan para Gojek Kabupaten Mojokerto perwakilan 10 orang dari para Gojek yang ada dari Desa Sentonorejo.

Disela-sela kunjungan dalam momen demo memasak gizi seimbang untuk pencegahan stunting Hetty Andika Perkasa menjelaskan tentang pentingnya makanan sehat dan bergizi.
“Makanan sehat dan gizi seimbang itu tidak harus mahal, tapi makanan yang dijamin bisa memberi asupan yang baik bagi pertumbuhan anak, salah satunya dengan mengolah singkong,” jelasnya.

Hetty Andika Perkasa dan Perwakilan BKKBN Pusat memberikan beberapa pertanyaan untuk para ibu-ibu yang hadir di Pendopo Agung Trowulan dan memberikan hadiah bagi siapa yang bisa menjawab pertanyaan.
Seluruh kegiatan ini dalam satu rangkaian yang dikemas dalam acara roadshow percepatan penurunan stunting di Kabupaten Mojokerto. Kegiatan ini diakhiri dengan pemberangkatan/pelepasan tim Baksos yang di bagikan Babinsa dan Babinkamtibmas menuju wilayah binaan masing-masing dengan ditandai bendera start di depan Pendopo Trowulan.

Sementara itu, Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin mengatakan bahwa kehadiran Ny. Hetty Andika Perkasa di Jawa Timur ini sangat membantu. Terutama dalam hal percepatan penurunan stunting di Provinsi Jawa Timur.
Dikutip katadata, berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), pada tahun 2021 terdapat 23,5% balita yang mengalami stunting di Provinsi Jawa Timur.
Terdapat 14 Kabupaten/Kota di Jawa Timur dengan prevalensi balita stunting di atas angka Provinsi. Sedangkan 24 Kabupaten/Kota sisanya memiliki prevalensi stunting di bawah angka Provinsi.

Kabupaten Bangkalan tercatat sebagai wilayah dengan prevalensi balita stunting tertinggi di Jawa Timur, yakni mencapai 38,9%. Diikuti Kabupaten Pamekasan 38,7%, Kabupaten Bondowoso 37%, Kabupaten Lumajang 30,1%, dan Kabupaten Sumenep 29%.
Ada pula Kota Surabaya dengan prevalensi balita stunting mencapai 28,9%. Setelahnya ada Kabupaten Mojokerto sebesar 27,4%, Kabupaten Malang dan Kota Malang masing-masing 25,7%, dan Kabupaten Nganjuk sebesar 25,3%.

“Memang Mojokerto merupakan Kabupaten yang prevalensinya cukup tinggi terutama di Kabupaten Mojokerto itu di angka 27,4%. Kami bersyukur Ketua Umum Dharma Pertiwi hadir menyemangati semuanya khususnya dari semua tingkatan dari Pusat sampai Desa,” pesan Arumi Bachsin.

Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur menyambut baik kehadiran Ny. Hetty Andika Perkasa di Provinsi Jawa Timur.

“Kami di Ketua Tim Penggerak PPK menyambut baik hal ini karena satu visi dan misi untuk menurunkan prevalensi stunting di Jawa Timur. Bantuan kali ini banyak sekali untuk ibu hamil, baduta dan pencegahan stunting,” terangnya.

PKK Jawa Timur juga memiliki peran cukup vital dalam pengentasan stunting. Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur memiliki inovasi Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH).

“Ada inovasi yang belum dimiliki provinsi yang lain adalah SOTH. SOTH sendiri itu Sekolah Orang Tua Hebat dimana kami itu membuat calon ibu atau ibu baru untuk mengetahui betul apa yang harus dimiliki secara ilmu untuk mendidik dan merawat anak khususnya di 1.000 hari pertama kehidupan,” pungkasnya

Terpisah, Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati mengatakan kedatangan Ny. Hetty ini baik untuk membantu Pemerintah Daerah Kabupaten Mojokerto dalam rangka percepatan penurunan stunting. Dimana prevalensi angka stunting di Kabupaten Mojokerto mencapai angka 27,4%.

“Kita berdasarkan data SSGI tahun 2021 yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat melalui Kemenkes pada angka 27,4%. Tahun ini sudah dilaksanakan SSGI lagi tetapi hasilnya di akhir tahun 2022 ini,”tutur Bupati Mojokerto.

Pemerintah Daerah dalam hal ini memiliki strategi penurunan stunting. Diantaranya dengan melakukan pengukuran tinggi badan para Balita. Sehingga upaya ini bisa menghasilkan data-data secara cermat terhadap kondisi para balita yang ada di Kabupaten Mojokerto.

“Maka untuk kita bisa melakukan intervensi secara langsung dan tepat sasaran kita akan melakukan pengukuran secara cermat terhadap seluruh Balita yang ada di Kabupaten Mojokerto,” jelasnya.

Pengukuran tinggi badan balita ini sudah didukung dari Dana DAK untuk pengadaan alat kesehatan. Dan ini akan kita laksanakan di akhir tahun.

“Mudah-mudahan kita mendapatkan angka di bawah angka 27,4%. Sehingga kita nanti bisa mendapatkan siapa yang masuk kategori stunting dan harus dilakukan intervensi. Di samping juga, angka percepatan penurunan stunting ini juga dilakukan dalam upaya untuk pencegahan lahirnya bayi-bayi stunting maupun balita-balita tidak terkontrol kenaikan berat badannya sehingga kemudian jatuh pada kondisi stunting,” tutupnya. ( END ).