Khaja Batin Penyimbang Adat Marga Buay Belunguh,Mengucapkan Selamat Datang Kepada Tokoh Adat Lampung,Di Pekon Umbul Buah Begawi Jejama Kecamatan Kotaagung Timur

Khaja Batin Penyimbang Adat Marga Buay Belunguh,Mengucapkan Selamat Datang Kepada Tokoh Adat Lampung,Di Pekon Umbul Buah Begawi Jejama Kecamatan Kotaagung Timur

Spread the love

Tanggamus -Wartakum7.com. Kedatangan tokoh Adat Lampung Bertujuan Anjau Silau Di Pekon Umbu Buah bertempatan di rumah Amiruddin sebagai gelar adok Dalom Pemangku Marga.senin/ 24/10/2022.

Adapun tokoh Adat Lampung yang berkunjung di lamban Amiruddin, sebagai gelar Adok Dalom Pemangku Marga,Pekon  Umbu Buah Kecamatan Kotaagung Timur,Yanur Firmansyah Bergelar Suttan Junjungan bakti ke 27 Paksi Buay Belunguh Paksi Pak  Sekala Berak,Irjen.Pol(PURN) DR.H.Ike Edwin.SIK.S.H.,M.H.,

Kedatangan Tokoh Adat Lampung di sambut dengan meriah para tokoh adat,tokoh aga, tokoh masyarakat,Bupati Tanggamus diwakili setap ahli Bupati Tanggamus Muhaimin,Wakil Ketua II DPRD, Kapolres, Kapolsek Kotaagung,camat Kotaagung Timur,kodim 4024,dan seluruh kepla pekon Kotaagung Timur,di iringi dengan seni beladir  adat Lampung pincak silat kilat kemarau.

Adapun tujuan kedatangan Tokoh Adat Lampung ke lamban Dalom Pemangku Marga Pekon Umbul Buah Kecamatan Kotaagung Timur Kabupaten Tanggamus.
Pertama,:Anjau Silau kepada Umpu Marga Buay Belunguh.
Kedua,:menindaklanjuti tentang ada laporan sebagian Tokoh Adat mengenai Tanah Ulayat Adat Marga Buay Belunguh yang di duga dan  kuasai oleh orang asing di kabupaten Tanggamus Lampung.Dalam penyampaian Irjen.Pol.(PURN) DR.H.Ike Edwin.SIK.S.H.,M.H,

PT.Tanggamus Indah yang berada di kabupaten Tanggamus Lampung, dulunya milik Ulayat Adat Marga Buay Belunguh, berdasarkan laporan dari beberapa tokoh adat, Kalaupun benar itu tanah Adat pasti ada keturunannya, pasti ada pemiliknya, pasti ada setruktur Adat nya,pasti ada trotrial Adat nya yang di akui sampai sekarang, termasuk amandemen UUD 1945 pasal 28,tanah Ulayat miliki Ulayat,jadi kalau tanah itu di kuasai orang kita nego dulu kenapa bisa terjadi seperti itu.
Kita pertanyakan dulu tentang perizinan nya, apakah sudah izin dengan masyarakat Adat nya,izin dengan tokoh adat nya,kok tiba-tiba sudah jadi HGU dan HGB, padahal penduduk nya ada di situ, kalaupun Tanah itu hasilnya bagus kemudian penduduk Adat yang ada bisa merasakan menikmati dari hasil tanah tersebut tidak ada permasalahan, yang susah nya masyarakat Adat tidak bisa apa-apa.

Masih Ike Edwin,jadi dengan adanya persoalan ini saya akan ajak berunding,karna ada beberapa Tanah Ulayat Adat,orang Adat nya menjadi buruh disitu, saya maju bukan saya mau ribut tapi saya mau ajak berunding, bernegosiasi,karna mengasalkan dan mendirikan itu dari mana,karna presiden kita pak Jokowi Dodo telah berpidato 8 bulan yang lalu, pertama:apa bila negara berhadapan dengan masyarakat,kita mundur,apa bila tanah itu sudah ratusan tahun di kuasai oleh rakyat,
kedua:asal usul Tanah Ulayat Adat itu benar,atau negara itu bernegosiasi dengan masyarakat,
Dan apabila perusahaan asing melawan rakyat,”maka Cabut Surat Izin nya Perusahaan Asing tersebut,” tegasnya.
Terkecuali,perusahaan asing tersebut bisa mengajak kerjasama dan bisa menguntungkan kedua belah pihak maka teruskan.

Harapan dari Ike Edwin, rakyat jangan sampai ribut karna fisik,janagn sampai unjuk rasa,kita coba dengan jalan ini karena saya percaya marga itu di bentuk oleh belanda tahun 1832
tapi kalau Buay di bentuk oleh nenek moyang kita Belunguh itu sudah ada pada jaman batu,turun temurun menjadi ada perbedaan Sekala Berak.

Akhir dari sambutan Ike Edwin dia berpesan, jangan sampai yang punya tanah berada di belakang.tutupnya.(Alfian)