Lestarikan Budaya Tradisional Melalui Festival Rempah 2021

Spread the love

Lestarikan Budaya Tradisional Melalui Festival Rempah 2021

 

Mojokerto Kota | Wartakum7.com – Festival Jalur Rempah 2021 merupakan salah satu program prioritas dari Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Dimana, program tersebut menitikberatkan pada rekontruksi Jalur Rempah untuk mendukung penetapannya sebagai warisan dunia (World Heritage).

Dan hari ini, Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid bersama Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasar, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Restu Gunawan, Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Sri Untari Bisowarno dan Kepala BPCB Jatim Zakaria Kasimin, membuka pagelaran Festival Jalur Rempah 2021, di Kota Mojokerto.

Kota Mojokerto, merupakan salah satu dari tiga daerah yang terpilih menjadi tuan rumah dalam Festival Jalur Rempah 2021. Dua daerah lainnya yang menjadi titik simpul Jawa Timur pada program Jalur Rempah ini adalah Surabaya dan Kediri. Dimana, ketiga daerah ini memiliki aliran sungai yang diketahui pada jaman dahulu telah dimanfaatkan sebagai jalur perdagangan. Salah satunya, rempah.

Festival Jalur Rempah 2021 di Kota Mojokerto, sangat diapresiasi oleh Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid. Karena, meskipun Kota Mojokerto merupakan salah satu kota terkecil di Indonesia, namun kaya akan potensi peninggalan sejarah. Baik peninggalan sejarah Kerajaan Majapahit maupun jejak Sang Proklamator Kemerdekaan Ir Soekarno.

Sementara itu, Wali Kota menyambut baik kehadiran Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid ditengah-tengah warga kota. Dengan adanya Festival Jalur Rempah ini, Ning Ita berharap kedepannya masyarakat akan lebih aware akan khasiat rempah-rempah yang dihasilkan dari Bumi Majaphit. Sehingga, masyarakat dapat turut andil dalam melestarikannya.

Festival Jalur Rempah 2021 yang diselenggarakan di Kota Mojokerto, telah dimulai dengan serangkaian acara sejak tanggal 1-3 November. Di antaranya, workshop, pameran komoditi rempah, diskusi praktisi rempah, pagelaran seni dan budaya, serta festival perahu naga ‘Susur Sungai Berantas’ sebagai penutup. ( END ).