Kemendikbud Gandeng Kemendes Kembangkan Kawasan Candi Borobudur

Spread the love

Kemendikbud Gandeng Kemendes Kembangkan Kawasan Candi Borobudur

Jakarta | Wartakum7.com – Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi didamping Dirjen Pengembangan Ekonomi Investasi Harlina Sulistyorini menerima kunjungan Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid di ruang kerja, (Rabu,29/9/21).

Kedatangan Hilmar untuk mengajak Kemenedes PDTT untuk bersama genjot pengembangan di sekitar kawasan Borobudur.

Hilmar memaparkan program SDGs Kebudayaan yang difokuskan untuk pengenalan budaya di desa, termasuk soal pengembangan sektor Ekonomi.

Program Pendamping Kebudayaan Desa (Daya Desa);menyasar kelompok sosial di desa, termasuk generasi muda, perempuan dan anak-anak, tetua desa serta pelaku budaya.

Tahun ini, Direktorat Jenderal Kebudayaan memiliki target 359 desa yang mengikuti platform Pemajuan Kebudayaan Desa yang akan dilaksanakan melalui dua kegiatan, yaitu Pengembangan Masyarakat serta Jendela Budaya Desaku.

“Program Pemajuan Kebudayaan Desa tahun 2021 dilaksanakan melalui tiga tahapan, yaitu Temu Kenali Potensi, Pengembangan, dan Pemanfaatan,” kata Hilmar Farid.

Salah satu tindak-lanjut dari program ini difokuskan ke desa-desa yang berada di kawasan Candi Borobudur.

Daya Desa juga bergerak sektor ekonomi seperti BUMDes dan penguatan ekonomi masyarakat desa.

Hilmar berharap bisa berkolaborasi program dengan Kemendes PDTT sebagai leading sector pembangunan di desa.

Wamendes Budi Arie menyambut program Daya Desa karena memang sejalan dengan program yang dijalankan oleh Kemendes PDTT selama ini

“Kemendes Memeng fokus untuk mengembangkan BUMDes sebagai motor penggerak ekonomi masyarakat di desa,” kata Wamen Budi Arie.

Wamen Budi Arie mengatakan, Kemendes terbuka untuk bekerja sama dengan pihak yang concern untuk membangun desa karena masa depan Indonesia itu berada di desa.

Program Daya Desa ini memang fokus untuk mengembangkan masyarakat desa dan potensi yang dimiliki oleh desa, termasuk soal pengemasan dan pemasaran produk di desa itu.

“Ini harus ditindaklanjuti untuk menajamkan intervensi program yang diperlukan ke desa-desa sekitar kawasan Borobudur ini,” kata Wamendes Budi Arie.(Hms/Dri)