Mahardhika Soekarno: Pakde Guntur Tidak Boleh Menekan dan Menggertak Presiden

Mahardhika Soekarno: Pakde Guntur Tidak Boleh Menekan dan Menggertak Presiden

Spread the love

Jakarta | Guntur Soekarnoputra dalam acara Rock and Roll Days di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar Pranowo, Senin(29/1/23) lalu menyatakan bahwa adalah kebutuhan sejarah kalau NKRI mau langgeng maka harus memenangkan Ganjar Pranowo dalam Pilpres. Selain itu juga disampaikan bahwa kalau Ganjar Mahfud sudah jadi Presiden dan Wakil Presiden punya hak prerogatif, gampang itu. Jokowi mau diapain nanti terserah.

Menanggapi pernyataan tersebut, Mahardhika Sukarno , cucu Bung Karno yang merupakan anak dari Rachmawati Soekarnoputri yang juga menjabat Wakil Sekjen Gerindra dan Caleg DPR RI Dapil 6 Jawa Timur sangat menyesalkan dan menyayangkan pernyataan tersebut.

” Sepertinya Pakde Guntur harus lebih banyak belajar lagi dari pemikiran kakek saya Bung Karno” Demikian ungkap Mahardhika.
Lebih lanjut disampaikan oleh Mahardhika bahwa pernyataaan Guntur yang menyatakan bahwa adalah Kebutuhan Sejarah jika Indonesia mau langgeng harus memenangkan Ganjar Pranowo. Pernyataan Guntur tersebut menurut Mahardhika sangat tidak berdasar dan sangat menyesatkan buat generasi muda. Karena menurutnya, Kontestasi Pilpres adalah mekanisme Demokrasi dalam rangka memilih pemimpin terbaik untuk bangsa ini. Siapapun yang terpilih menjadi Presiden, maka Indonesia harus tetap utuh dan eksis seperti yang sering disampaikan oleh Capres Prabowo Subianto. Terkait dengan Kontestasi Pilpres , ada teladan yang diberikan boleh Prabowo Subianto yaitu beliau selalu mendukung siapapun yang menjadi pemenang Kontestasi Pilpres. Sikap kenegarawanan seperti ini yang seharusnya dijadikan teladan oleh kita semua. Demikian ungkap Mahardhika.

Kemudian terkait dengan pernyataan Guntur bahwa kalau Ganjar Mahfud menjadi Presiden dan Wakil Presiden, Presiden punya hak prerogatif, gampang itu. Jokowi mau diapa apain itu terserah.

Menurut Mahardhika, pernyataan tersebut sangat tidak pantas disampaikan oleh tokoh senior sekelas Guntur. Karena bagaimanapun Jokowi adalah Presiden terpilih yang mendapat mandat dari rakyat dan tentunya kita semua harus menghormati dan menghargai hal tersebut. ” Tidak boleh dan tidak etis menekan dan menggertak Presiden seperti itu”.

Lebih lanjut disampaikan oleh Mahardhika bahwa Fatsun Politik yang diajarkan Bung Karno tidak seperti itu. Bung Karno sangat menghormati dan menghargai semua tokoh politik bangsa yang berjuang lewat jalan demokrasi. Bahkan Bung Karno bisa sangat akrab secara pribadi dengan tokoh politik yang bersebrangan garis politiknya dengan beliau.

Bahkan beliau bisa akrab dengan lawan politiknya. Sikap Bung Karno tersebut hendaknya bisa dijadikan teladan oleh tokoh tokoh politik kita saat ini terutama mereka yang mengaku menjadi anak ideologisnya Bung Karno. Demikian pungkas Mahardhika. (*)