Pantau GT Palimanan, Kapolda Jabar Pastikan Arus Balik Berjalan Lancar

Spread the love

Wartakum7.com | Kapolda Jabar, Irjen Pol Drs. Suntana, M.Si, memantau GT Palimanan Tol Cipali, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon, Senin (9/5/2022). Pihaknya memastikan dari hasil pemantauan udara arus balik di sepanjang Tol Cipali berjalan lancar.

Menurutnya, secara over all tidak ada kepadatan arus kendaraan dari GT Palimanan hingga GT Cikatama dan Jakarta. Pihaknya bersyukur dapat mempertahankan kelancaran arus lalu lintas di sepanjang jalur tersebut.

“Alhamdulillah, kami bersyukur karena hingga kini arus balik berjalan lancar. Untuk kendaraan yang melintas paling banyak terjadi pada Sabtu (7/5/2022) mencapai 170 ribu lebih,” kata Irjen Pol Drs. Suntana, M.Si.

Sementara jumlah kendaraan pada Minggu (8/5/2022) tidak sebanyak hanri sebelumnya dan hanya mencapai 120 ribuan. Namun, untuk hari ini diprediksi hanya tersisa 60 ribu hingga 70 ribuan unit kendaraan yang melintasi GT Palimanan ke arah Jakarta.

“Dalam SOP Jasa Marga jumlah tersebut merupakan arus lalu lintas rutin yang terjadi dalam rata-rata harian normal. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat atas pengertiannya dalam situasi selama Operasi Ketupat,” ujar Irjen Pol Drs. Suntana, M.Si.

Kapolda Jabar juga memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh personel yang terlibat dalam pengamanan Operasi Ketupat Lodaya 2022. Termasuk petugas dari unsur TNI, Dishub, Satpol PP, BPBD, dan lainnya.

Pasalnya, sinerigitas para petugas di lapangan yang telah berjibaku untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Diharapkan, waktu dan tenaga yang dicurahkan para personel mendapat balasan terbaik dari Allah SWT.

“Khusus kepada anggota Polri saya sangat bangga atas kerja sama dengan banyak pihak yang sangat bagus selama Operasi Ketupat. Momentum sinergitas yang terjalin ini harus dijadikan role model untuk kegiatan lain,” kata Irjen Pol Drs. Suntana, M.Si.

Selain itu, Kapolda Jabar mengakui dari angka menunjukan adanya peningkatan arus mudik dan balik di jalur tol maupun arteri. Bahkan, penerapan one way memberikan dampak ke jalur arteri, tetapi secara umum roda masih berputar dengan kecepatan 30 – 40 km.

Pihaknya menjadikan hal tersebut sebagai pengalaman berharga untuk ke depannya dalam mengurai kepadatan arus kendaraan. Caranya dengan menempatkan personel di titik rawan seperti persimpangan jalan dan lampu merah.

“Alhamdulillah, penempatan personel tersebut membuat arus kendaraan selama arus balik tetap berjalan dan tidak ada titik yang benar-benar stak atau tidak bergerak. Tapi, sekali lagi ini berkat kerja sama semua pihak dan pengertian masyarakat,” ujar Irjen Pol Drs. Suntana, M.Si.(Zen)