Peningkatan Jalan Marsekal Suryadharma Neglasari Kota Tangerang Warga Menganggap Ngaco dan Tidak Transparan

Peningkatan Jalan Marsekal Suryadharma Neglasari Kota Tangerang Warga Menganggap Ngaco dan Tidak Transparan

Spread the love

Kota Tangerang | Wartakum7.com – Pemerintah Kota Tangerang melalui dinas PUPR pada tahun 2022 telah menganggarkan untuk Pembangunan Jalan Marsekal Suryadharma Neglasari sebesar Rp 3.222.148.000 DAK yang dibiayai APBD Kota Tangerang yang di kerjakan oleh Cv. Grecia Mangun Jaya.

Namun demikian pembangunan peningkatan jalan tersebut sempat membuat kericuhan warga setempat, pasalnya pembangunan yang disinyalir dianggap tidak bener lantaran jalan yang rusak tidak dilakukan perbaikan, sementara giliran jalan masih bagus dan layak pakai dilakukan pembongkaran dan diperbaikan.

Hal ini dimana mengundang reaksi warga RW 01 Kelurahan Selapajang Kecamatan Neglasari komplain kepada kontraktor Cv. Grecia Mangun Jaya karena dianggap ngaco dalam membangun jalan Marsekal Suryadharma yang kurang dimengerti warga setempat.

Atas bentuk kepedulian warga masyarakat tersebut, bahkan warga sempat menghentikan kegiatan proyek jalan itu, agar supaya sebagai kepentingan untuk pasilitas umum itu bisa terbangun sesuai harapan dengan cara logika akal yang sehat bukan asal-asalan.

Sebelumnya diduga pemicu adanya pergerakan warga atas bentuk aspirasi itu adalah disebabkan miskomunikasi, yang mana terjadi diduga diawali kerena pihak kontraktor tidak mau mendengar atas aspirasi warga masyarakat, dan diketahui tidak adanya pemberitahuan dengan adanya pekerjaan serta tidak adanya papan proyek pembangunan, sehingga warga masyarakat menindak lanjuti untuk penghentian pekerjaan.

Puluhan warga masyarakat yang
tidak menyetujui atas pembangunan peningkatan jalan yang dianggapnya sangat keliru, sebagaimana diwakili Abdulrahman tokoh pemuda kepada redaksi Wartakum7.com, Senin (10/10/22) terkait keluh kesah warga masyarakat RW 01 Kelurahan Selapajang Neglasari Kota Tangerang, dimana warga yang sebelumnya komplain.
“terkait dengan perbaikan objek jalan Marsekal Suryadharma ada yang rusak kenapa tidak diperbaiki, malah jalan yang masih layak dipergunakan dibongkar dan diperbaiki, itu yang pertama, selain itu transparansi anggaran sangat perlu dengan memasang papan informasi dilokasi proyek itu yang kedua, lanjut terkait dengan prosedur K3 yang tidak berjalan sehingga menyebabkan kecelakaan”, ujarnya.

Ia menambahkan, pihak proyek atau kontraktor bersama pihak PU sejauh pengawasan pada pembangunan jalan Marsekal Suryadharma tidak profesional dengan anggaran yang signifikan besar.

“Logikanya kita lihat saja masa jalan yang rusak tidak dibetulin giliran jalan yang masih layak pakai malah dibongkar dan dibetulin, kira-kira itu bener gak..? sama saja buang-buang anggaran, kami tidak menolak program pemerintah untuk perbaikan jalan justru kami sangat apresiasi tapi jika pembangunan perbaikan tidak sesuai ya wajar kami hatus komplain”, pungkasnya.

Dihari yang sama pihak kontraktor Cv. Grecia Mangun Jaya melalui Siregar selaku pelaksana, ia mengatakan bahwa wewenang perbaikan ada di pihak PU.

“kita selaku kontraktor hanya bekerja saja pak, bahwa terkait pembangunan kita mengikuti arahan dinas, jadi pihak dinas telah menentukan semuanya kita tinggal bekerja saja”, Ungkap Siregar

Sementara pihak PUPR Kota Tangerang yang diwakili oleh Rudi warga masyarakat tidak mendapatkan sebuah kepuasan atas berbagai pertanyaan yang dilontarkan.

“Sebenarnya ini bukan wewenang saya yang bertanggung jawab dijalur sini adalah Edo”, cetus Rudi.

Selain itu hal ini juga disoroti Rully selaku Koordinatot Investigasi di Lsm Rembuk Banten, dengan permasalahan itu sangat disesalkan oleh nya.

“Saya melihat ini miris sekali, pekerjaan ini sepertinya dibuat dengan asal-asalan dan saya duga ini sangat lemah dari pantauan/pengawasan PUPR Kota Tangerang berikut konsultan supervisi,
maka disini bisa kita lihat bersama, program ini dibuat untuk memperbaiki jalan yang rusak bukan jalan yang baik malah dirusak lalu di perbaiki kembali lalu jalan yang bener terlihat rusak malah di biarkan dan tidak di perbaiki”, bebernya.

Lanjutnya, melihat pekerjaan seperti ini, kami selaku masyarakat akan terus memantau pekerjaan ini, dan yang disampaikan pihak PUPR terkait papan proyek katanya ada, semestinya harus terbuka biar terbaca oleh khalayak umum bukan dipasang terksesan ngumpet, kita pasti akan sikapi ini semua apabila ada penyimpangan maka kami tidak segan-segan untuk melaporkannya ke aparatur penegak hukum. Tegas Rully Koordinator Lsm REMBUK Banten itu.
(Red)