Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Belitung Akan Lakukan Investigasi Terkait Meninggalnya Anak Ny Heni Dipuskesmas Sijuk

Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Belitung Akan Lakukan Investigasi Terkait Meninggalnya Anak Ny Heni Dipuskesmas Sijuk

Spread the love

Belitung | Wartakum7.com – Diduga akibat minimnya pelayanan dan penanganan oleh pihak Puskesmas Sijuk yang mana menyebabkan warga jalan Penghulu, Dusun Ulu Rt 04/02, Desa Sijuk, Kecamatan Sijuk Kabupaten Belitung terpaksa harus kehilangan nyawa bayinya.

Hal ini membuat Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Belitung akan melakukan investigasi terkait apa penyebab anak dari Ny Heni meninggal Dunia.

Ny Heni ketika dikonfirmasi awak media dikediamannya terkait bagaimana kejadian meninggalnya anak kelimanya di Puskesmas Sijuk tersebut mengatakan, berawal sebelum menggalnya anak saya. saya bersama suami saya berangkat menuju Puskesmas Sijuk untuk melakukan proses persalinan dan sebelum saya bersama suami berangkat kepuskesmas sijuk, sebelum menuju puskesmas kami terlebih dahulu menghubungi Bidan yang bertugas di Puskesmas tersebut, namun saat di telpon bidan tersebut sedang tidak berada di puskesmas, yaitu sedang berada di Tanjungpandan karena ada keperluan.

Setiba saya dan suami samapai di Puskesmas Sijuk terlihat kondisi Puskesmas Sijuk dalam keadaan mati lampu, padahal mesin genset lampu puskesmas tersebut ada, namun entah kenapa tidak difungsikan. Karena kondisi saya sudah waktunya untuk persalinan dengan tiba-tiba saja saya secara sepontan melahirkan diteras Puskesmas Sijuk tanpa ada bantuan penanganan medis dari pihak puskesmas, ucap Ny Heni, Jumat 19 Mei 2023.

Lanjut Ny Heni, berjelang beberapa jam anak kelima saya lahir dengan kondisi terus menagis barulah bidan Puskesmas Sijuk datang, melihat kondisi saya sudah melahirkan bidan tersebut langsung bergegas mengambil tindakan medis dengan mengangkat atau memindahkan dan membersihkan bayi saya di dalam ruangan Mampu Salin Puskesmas Sijuk, namun sangat disayangkan tindakan medis lainnya tidak dilakukan oleh bidan tersebut, seperti melakukan penyedotan dan pengecekan kondisi kesehatan bayi saya.

Sekitar Kamis tengah malam pada pukul 01.00 WIB, bayi saya menagis dan saya melihat bidan sedang mengganti popok anak bayi saya.
“ saya juga sempat menayakan kepada bidan tentang keadan anak saya, bidan itu menjawab bahwa bayi saya sedang BAB ucap bidan itu kepada saya, sekitar pukul 03.00 WIB dini hari saya baru mengetahui bahwa anak saya sudah meninggal dunia,” ucap Ny Heni.

Drg Rizki Apriyani selaku Plt Kepala Puskesmas Sijuk ketika dikonfirmasi awak media terkait kejadian yang menimpa Ny Heni mengatakan, memang saat kejadian Ny Heni ingin melakukan persalinan kebetulan bidan tidak berada di puskesmas, karena Puskesmas Sijuk ini tidak memiliki rawat inap dan IGD 24 jam. Meskipun demikian atas kejadian ini kami akan melakukan evaluasi kinerja pelayanan kami, ujar Plt Kepala Puskesmas Sijuk.

Ketika disingung awak media mengenai mengapa pas mati lampu mesin genset tidak dihidupkan, Drg Rizki menjawab, memang benar ada mesin genset di puskesmas ini, namun saat kejadian mesin genset sedang tidak berfungsi dan jarang juga digunakan, karena biasanya aliran listrik di Pulau Belitung selalu lancar tanpa ada kendala.

“yang pasti setelah kejadian ini, kami akan mengajukan pemeliharaan dan perbaikan untuk mesin genset, untuk itu atas kejadian ini akan menjadi bahan evaluasi kinerja kami,” terang Drg Rizki Apriyani, Sabtu 20 Mei 2023.

Sementara itu, Suherman selaku Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Belitung ketika dikonfirmasi awak media via telepon WahtsApp Minggu 21 Mei 2023 terkait kejadian yang ada di Puskesmas Sijuk mengatakan, kita dari Komisi III DPRD Kabupaten Belitung akan melakukan Investigasi terlbih dahulu terkait kejadian tersebut.
“ kita akan melakukan konfirmasi dulu ke pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung, karena sepengetahuan kita Puskesmas Sijuk itu belum ada layanan untuk 24 jam, namun sejauh mana mereka pihak Puskesmas sijuk memenejnya, karena setiap desa memiliki bidan, bidan yang ditugaskan biasanya satu bidan menghendel dua desa, untuk itu saya ingin mencari tau dulu siapa bidan yang harus bertanggung jawab kepada pasien didesa tersebut,” ucap Suherman.

(*Tim)