Kasus Kekerasan Anak, Kemensos Turun Tangan

Spread the love

Kasus Kekerasan Anak, Kemensos Turun Tangan

Gowa | Wartakum7.com – Merespon adanya laporan anak korban tindak kekerasan yang dilakukan oleh orangtua kandung. Korban berinisial M (6) dianiaya oleh HS (43) Ibu Kandung, TU (47) Ayah Kandung, nenek, BS (70) kakek, dan paman SU,beralamat di Kabupaten Gowa.

Kronologis kejadian M dianiaya oleh Ibu Kandungnya dengan cara mencungkil mata. Dalam melakukan aksinya, pelaku dibantu oleh suami, Kakek dan Nenek dari M, serta Pamannya yang memegang kepala. M memberontak dan berteriak sehingga terdengar oleh Pamannya yang lain yang bernama Bayu. Menurut Bayu Paman Korban, sehabis dia bersama keluarga memakamkan Kakak Korban yang meninggal sehari sebelumnya, dia mendengar teriakan anak kecil yang meminta tolong, akhirnya dia bersama Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, warga dan juga petugas keamanan aparat desa tersebut langsung kerumah korban.

Bayu segera menyelamatkan korban dan membawa nya ke Puskesmas terdekat, yang kemudian dirujuk ke RSUD. sedangkan pelaku yakni orang tua berserta Kakek Nenek korban langsung diamankan di Polsek Tinggimoncong dan saat ini sedang menjalani pemeriksaan kejiwaannya.

Menindaklanjuti hasil respon kasus yang dilakukan oleh Pekerja Sosial tersebut, maka Christiana Junus Kepala Balai Toddopuli di Makassar bersama dengan Bambang Tri Hartono Kepala Seksi Layanan Rehabilitasi Sosial mengunjungi anak korban dirumah sakit didampingi oleh Ridwan, Sakti Peksos Kabupaten Gowa,(Senin,5/9/21).

Menurut Christiana Kami di instruksikan langsung oleh Ibu Menteri Sosial Tri Rismaharini untuk segera membantu korban, untuk itu kami datang membawa bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) berupa kebutuhan Pokok anak, perlengkapan mandi, perlengkapan ibadah, perlengkapan Sekolah dan juga alat gambar.

Kami akan terus melakukan pendampingan terhadap korban. Kami telah bekerjasama dengan HIMPSI untuk melakukan Pendampingan Psikologis terhadap anak. Chris juga menawarkan untuk melakukan Pengasuhan alternatif oleh keluarga terdekat korban.

Menurut Bayu, M nasih menjaga jarak terhadap orang lain, karena adanya rasa trauma atas apa yang telah terjadi kepadanya. Dia hanya ingin bersama saya dan juga tante nya, dia belum mau dekat dan mendekat dengan keluarga lain. Kami membutuhkan bantuan biaya obat dan rumah sakit, karena tidak tertanggung oleh BPJS. Anak ini membutuhkan biaya Operasi untuk matanya.

Ridwan Sakti Peksos Kabupaten Gowa akan membantu melakukan Koordinasi dengan Pihak BPJS agar biaya obat dan rumah sakit tersebut dapat digunakan.

Bambang melakukan psychological first aid terhadap anak dengan memastikan anak merasa aman dan tenang, stabilisasi emosi, dan mendengarkan secara aktif melalui aktivitas menggambar dan mewarnai. Bambang melihat anak ini cukup tenang dan dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik, namun masih memerlukan pendampingan Psikolog.

Bambang juga menawarkan fasilitas rumah aman (temporary shelter) bersama keluarga pendamping di Balai Anak Toddopuli.

Bayu mengucapkan terimakasih atas bantuan dan kepedulian yang dilakukan oleh Kementerian Sosial dalam hal ini Balai Toddopuli di Makassar. Dirinya akan merundingkan terlebih dahulu bersama keluarga untuk pengasuhan dan kehidupan M kedepannya.(Hms/Dri)